Sabtu, 30 Januari 2010

Ada apa dengan PAKUJATI..

Deasa Pakujati berada di wilayah kecamatan Paguyangan kabupaten Brebes Jawa tengah. Desa dengan luas wilayah ... dan berpenduduk ... jiwa ini dalam sepuluh tahun terakhir ini telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Selain menjadi daerah penghasil tepung tapioka dan beras, Pakujati juga merupakan sentra peternakan ayam terbesar di wilayah Brebes selatan.

Dinamika keseharian di Pakujati memang begitu nampak. Aktifitas bisnis yang berlangsung dari subuh pagi hingga larut malam menunjukan betapa perekonomian di desa ini sedang menggeliat bangkit. Sektor pertanian dan industri perdagangan merupakan komoditi utama yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, sehingga angka pengangguran di desa ini pun relatif sangat rendah.

Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur di Pakujati nampaknya juga terbilang berhasil. Hal ini menandakan bahwa pemerintaha desa telah menunaikan tugas dan kewajibanya dengan baik dan semestinya.
Akses jalan yang menghubungkan antar pedukuhan sudah seluruhnya merupakan jalan aspal.
Jalan-jalan gang juga nampak semakin tertata rapih dengan menggunakan pavling blok.

Jika dibandingkan dengan wilayah-wilayah sekitarnya, Pakujati memang lebih tampil cantik dan unggul dalam banyak hal, baik laju pertumbuhan perekonomianya, pembangunan desa maupun pendidikan serta kesejahteraan masyarajatnya.
Ditambah lagi dengan tipikal masyarakatnya yang agamis, menjadikan desa ini senantiasa aman dan nyaman.

Salah satu elemen yang turut memberikan kontribusi nyata bagi meningkatnya taraf hidup warga Pakujati adalah para TKI dan TKW.
tidak sedikit warga desa Pakujati yang menjadi pekerja di luar negeri. Tentu saja dengan penghasilan yang lebih besar dibanding bekerja di negeri sendiri selain dapat untuk membantu perekonomian keluarga juga nantinga sangat terbuka peluang usaha bagi mereka setelah pulang kampung.

Namun benarkah dibalik penampilan cantik Pakujati tidak ada permasalahan mendesak yang jika tidak segera ditanggulani maka hal ini akan dapat mengakhibatkan dampak buruk bagi warga masyarakatnya?
Ternyata memang ada..

Sebagaimana yang kita ketahui, Pakujati adalah merupakan sentra peternakan ayam petelur terbesar di wilayah Brebes selatan. Tentu saja hal ini sangat erat kaitanya dengan masalah lingkungan.
Lingkungan yang bersih dan sehat adalah merupakan dambaan setiap orang.
Dimanapun kita tinggal di suatu tempat maka kebersihan dan kesehatan selalu menjadi prioritas utama karena kesehatan bukan hanya penting tetapi juga merupakan harta yang paling berharga. Lebih berharga dari apapun.
Maka oleh sebab itu, menjaga kesehatan jauh lebih baik dan utama ketimbang mengobati ataupun memelihara sarang-sarang penyakit.

Kesadaran seperti inilah rupanya yang masih belum menyentuh hati nurani dan akal sehat para pelaku usaha ternak ayam di Pakujati. Mereka dengan seenaknya sendiri membangun kandang-kandang ayam tanpa mempedulikan jarak idealnya dengan rumah-rumah penduduk.
Masyarakat sendiri pun tampaknya masih belum sampai pada taraf pemikiran yang peduli dan menyadari akan hak-haknya untuk hidup sehat, sehingga bau kotoran ayam yang cukup menyengat dan juga lalat-lalat yang berkeliaran di wilayah hunian warga seolah-olah bukan lagi persoalan. Bukan polusi dan bukan pencemaran lingkungan.


Aparat pemerintah yang semestinya berwenang mengontrol dan mengatur lingkungan hidup juga seakan-akan tidak pernah melihat dan manyadari apa yang sedang dan akan terjadi dengan lingkungan Pakujati seiring semakin maraknya pembangunan kandang-kandang ayam secara semrawut tanpa memperdulikan aturan-aturan hukum.
Aturan hukum yang mengatur tentang jarak ideal antara kandang-kandang ayam dengan hunian warga nampaknya mamang tidak pernah tersosialisasikan dengan baik, sehingga yang terjadi kemudian adalah seorang pengusaha ternak ayam merasa bebas dan sah-sah saja mendirikan kandang-kandang ayam meski jarak dari pemukiman penduduk tidak sesuai ketentuan yang berlaku, bahkan terlalu sangat dekat.

Udara bersih dan sehat menjadi barang langka. Setiap detik kita dipaksa harus menghirup udara yang penuh dengan kuman dan bakteri, bahkan virus.
Disadari atau tidak, lambat laun kitapun akan menuai dampak buruknya. sungguh tragis.

Entah sampai kapan keadaan ini akan terus berlangsung.
Sebetulnya bukan langkah sulit bagi aparat pemerintah untuk mengontrol dan mengatur usaha ternak ayam di Pakujati agar lebih teratur dan tertib tanmpa harus melanggar hak-hak sesama warga.
Warga masyarakat juga sebetulnya berhak mengajukan keberatan apabila hak-haknya untuk hidup sehat merasa telah dilanggar.
Logikanya setiap orang punya hak untuk mendapatkan lingkungan yang bersih dan sehat.
Namun hal ini memerlukan komitmen dan pola pikir yang cerdas/waras demi mewujudkan lingkungan yang bersih, indah, teratur dan sehat.

Sungguh sangat disayangkan ketika semangat membangun desa dan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat tidak disertai dengan semangat menciptakan lingkungan yang bersih, masyarakat yang sehat dan sadar hukum serta memiliki cita rasa akan estetika dan etika hidup bersama.

"..tata titi tentrem kerta raharja, gemah ripah loh jinawi.." tentu bukan sekedar pitutur orang tua yang tanpa makna.
Semoga desaku semakin maju, semakin beradab dan berbudaya...

karangbawang Jan' 2010
By : TANTRA art & gallery karangbawang - PKUJATI

Tidak ada komentar: